Aplikasi Boiler di
Pembangkit Listrik
Departemen Teknik
Sistem Perkapalan
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Kampus ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111
1. PLTU (Pembangkit
Listrik Tenaga Uap)
1.1 Pengertian
PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit
yang mengandalikan energi kinetik dari
uap untuk menghasilkan energi listrik. Uap merupakan sumber energi sekunder
dalam sistem PLTU, sementara bahan bakar yang digunakan untuk memproduksi uap
tersebut merupakan sumber energi primer. Bentuk utama dari pembangkit listrik
jenis ini adalah generator yang terhubung ke turbin yang digerakkan oleh tenaga
kinetik dari uap panas / kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan
berbagai macam bahan bakar terutama batu-bara dan minyak bakar serta MFO untuk
start awal.
Sistem kerja PLTU menggunakan bahan
bakar minyak HSD (solar) dan gas alam. Kelebihan dari PLTU adalah daya yang
dihasilkan sangat besar. Konsumsi energi pada peralatan PLTU bersumber dari
putaran turbin uap. PLTU adalah suatu pembangkit yang menggunakan uap sebagai penggerak
utama (prime mover). Untuk hasil uap, maka ada proses untuk memanaskan air.
PLTU merupakan suatu sistem pembangkit tenaga listrik yang mengkonversikan
energi kimia menjadi energi listrik dengan menggunakan uap air sebagai fluida
kerja, yaitu dengan memanfaatkan energi kinetik uap untuk menggerakkan proses
sudu-sudu turbin menggerakkan poros turbin, untuk selanjutnya poros turbin
menggerakkan generator yang kemudian dibangkitkannya energi listrik. Energi
listrik yang dihasilkan akan menyuplai alat- alat yang disebut beban.
Dengan bahan bakar batubara jika
dilihat dari bahan baku untuk memproduksinya maka pembangkit listrik tenaga uap
bisa dikatakan pembangkit yang berbahan baku dasar air, karena untuk
menghasilkan uap dalam jumlah tertentu. Dalam PLTU ada proses yang terus
menerus berlangsung dan berulang-ulang. Prosesnya antara udara menjadi uap
kemudian uap kembali menjadi udara dan seterusnya. Proses inilah yang disebut
siklus uap pada sistem PLTU.
1.2 Prinsip Kerja PLTU
Prinsip kerja dari PLTU adalah dengan
menggunakan siklus udara uap air yang merupakan suatu sistem tertutup air dari
kondensat atau air dari hasil proses pengkondensasian di kondensor dan make up water (udara yang dimurnikan)
dipompa oleh condensat pump ke pemanas
tekanan rendah. Disini air dipanasi kemudian oleh oleh daerator untuk menghilangkan oksigen, maka air ini dipompa oleh boiler feed waetr pump masuk ke ekonomizer.
Dari ekonomizer yang selanjutnya dialirkan ke pipa untuk dipanaskan pada tabung
boiler.
Pada tabung, air dipanasi berbentuk
uap air. Uap air ini dikumpulkan kembali pada steam drum, kemudian dipanaskan
lebih lanjut pada superheater sudah berubah menjadi uap kering yang memiliki
tekanan dan temperatur tinggi, dan selanjutnya uap ini digunakan untuk
menggerakkan sudu turbin tekanan tinggi, untuk sudu turbin menggerakkan poros
turbin. Hasil dari putaran poros turbin kemudian berputar poros generator yang
dihubungkan dengan coupling, dari putaran ini dihasilkan. Energi listrik yang
dihasilkan dari generator disalurkan dan di distribusikan lebih lanjut ke
pelanggan. Bebas dari turbin selanjutnya di kondensasikan dari kondensor dan
bersama air dari make up water pompa
dipompa lagi oleh pompa kondensat masuk ke pemanas tekanan rendah, daerator,
pompa air umpan boiler, pemanas tinggi, economizer, dan akhirnya menuju boiler
untuk dipanaskan menjadi uap lagi. Proses ini akan terjadi berulang-ulang.
Siklus kerja PLTU yang merupakan
siklus tertutup dapat terus dengan diagram T - s (Temperatur - entropi). Siklus
ini adalah penerapan siklus rankine ideal Seperti urutan langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Pertama-tama air demin berada dalam
sebuah tempat bernama hotwell. Air demin (demineralisasi) adalah air yang
memiliki konduktivitas (kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0,2 kita
(mikro siemen). Sebagai perbandingannya air mineral yang kita minum sehari-hari
punya konduktivitas sekitar 100-200 us. Untuk mendapatkan air demin ini, setiap
unit PLTU biasanya dilengkapi dengan desalination
plant dan demineralization plant
yang berfungsi untuk memproduksi air demin. Dari hotwell, air mengalir menuju condensate pump untuk kemudian
dipompakan menuju LP heater (low pressure
heater) yang berfungsi untuk menghangatkan air pada tahap pertama. Lokasi
hotwell dan condensate pump berada
dilantai paling dasar dari suatu pembangkit listrik atau biasa disebut dengan ground floor. Selanjutnya udara akan
masuk ke daerator.
b. Di daerator air akan mengalami
proses pelepasan ion-ion mineral yang masih tertinggal di air dan tidak
diperlukan seperti oksigen dan lainnya, bisa pula dikatakan daerator memiliki
fungsi untuk menghilangkan gelembung yang biasa ada dipermukaan air. Agar
proses pelepasan ini berlangsung sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang
disyaratkan. Oleh karena itu selama perjalanan menuju daerator air beberapa
proses pemanasan oleh peralatan yang disebut dengan pemanas LP. Letak daerator
berada di atas bukan yang paling atas sekitar 4 m dari bagian dasar kontruksi boiler.
c. Dari daerator, air turun kembali ke
ground floor. Sesampainya di ground floor, air langsung dipompakan
oleh boiler feed pump / BFP (Pompa
Air Pengisi) menuju boiler. Air yang dipompakan adalah air yang bertekanan
tinggi, karena itu syarat agar uap yang dihasilkan juga bertekanan tinggi
Karena kebutuhan kontruksi PLTU daerator berada di lantai atas dan BFP berada
di tingkat dasar. Karena dengan meluncurnya air dari ketinggian membuat air
menjadi bertekanan tinggi.
d. Sebelum masuk ke boiler, air
kembali mengalami beberapa proses pemanasan di HP heater (High Pressure
Heater). Setelah itu air masuk ke boiler yang letaknya berada di lantai atas.
Di dalam boiler ini terjadi proses memanaskan air untuk menghasilkan uap.
Proses ini membutuhkan energi panas yang pada umumnya.
e. Bahan bakar PLTU bermacam macam.
Ada yang menggunakan minyak, minyak dan gas
atau istilahnya dual firing dan
batubara.
f. Udara untuk pembakaran bahan bakar
dipasok oleh force draft fan (FD
fan). FD fan mengambil udara luar untuk membantu proses tambahan di boiler.
Dalam perjalanannya menuju ke boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh air heater (pemanas udara).
g. Kembali ke siklus air. Setelah
terjadi, air mulai berubah wujud menjadi uap. Namun uap hasil pembakaran ini
belum layak untuk memutar turbin, karena masih uap uap atau uap yang masih
mengandung kadar air tinggi (uap basah). Kadar air ini berbahaya bagi turbin,
karena dengan putaran hingga 3000 rpm, setitik air sanggup untuk membuat sudu
sudu turbin terkikis.
h. Oleh karena itu uap basah
dikeringkan kadar air nya jadi menjadi uap yang benar benar kering dan bisa
digunakan untuk menggerakkan turbin dan kemudian memutar generator yang
terhubung satu poros dengan turbin.
2. Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana
panas dialirkan ke udara sampai terbentuk udara panas atau uap. Udara panas
atau uap pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumenya akan meningkat
sekitar 1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dengan baik.
Air yang telah dimurnikan dipompa melalui pipa ke dalam boiler, kemudian diubah
menjadi uap oleh panas yang dihasilkan dari pembakaran batubara. Pada
temperatur hingga 1000 derajat fahrenheit dan dibawah tekanan sampai dengan
3500 pon per inci persegi, uap disalurkan ke turbin. Boiler berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangat
tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan
untuk memutar turbine. Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan
tekanan dan temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap tergantung pada luas
permukaan pemindah panas, laju aliran, dan panas pembakaran yang diberikan.
Boiler yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air disebut
dengan water tube boiler.
2.1 Boiler house steel
structure
Sesuai dengan namanya, boiler house
steel structure adalah bangunan struktur rangka baja, di mana di dalamnya
terpasang semua peralatan steam generator. Bangunan rangka baja ini tingginya
antara 50 m (PLTU kapasitas 65 MW) hingga 100 m (PLTU kapasitas 600 MW).
2.2
Pressure parts
Pressure part system adalah bagian utama dari steam
generator. Bagian inilah yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap
bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur antara 500 – 600
derajat C.
2.3 Economizer
Economiser adalah
alat yang merupakan pemanas air terakhir sebelum masuk ke drum. Di dalam economiser air
menyerap panas gas buang yang keluar dari superheater sebelum
dibuang ke atmosfir melalui cerobong. Air yang disuplai ke boiler, pertama
kali masuk ke economizer inlet header, terus didistribusikan ke economizer
elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan ke steam drum.
Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house),
sementara steam drum ada di bagian depan roof area.
Dinamakan economizer
karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru
masuk boiler dengan cara
memanfaatkan gas buang dari pembakaran batu bara di furnace area (combustion
chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensi ketel uap dapat
ditingkatkan.
Akibat pemanasan
secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalam steam
drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipa
downcomers. Dari waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena
panas, naik menuju water wall upper header melalui tube-tube water wall panel.
Kemudian dari waterwall upper header air dikembalikan ke steam drum melalui
riser pipes. Jadi akibat panas pembakaran batu bara air mengalami sirkulasi
terus menerus. Sirkulasi ini menyebabkan air di water wall panel & steam
drum sebagian berubah menjadi uap.
2.4
Boiler water circulating pump
Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu
oleh Boiler water
Circulating Pump yang terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi
yang lebih cepat akan menyebabkan kecepatan perubahan air menjadi uap juga
lebih besar.
2.5
Steam drum
Di dalam steam drum terdapat separator yang berfungsi untuk
memisahkan uap dari air. Uap yang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum
disalurkan ke roof steam inlet header yang terhubung ke boiler roof
panel. Boiler roof
panel ini yang membawa uap ke belakang menuju backpass panel.
Steam Drum adalah bagian
dari boiler yang berfungsi untuk :
1.
Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa
penguap (wall tube),dan menampung uap air dari pipa-pipa penguap sebelum
dialirkan ke superheater.
2.
Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang
bakar ( furnace ).
3.
Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang
kotoran-kotoran terlarut di dalam boiler melalui continuous blowdown.
4.
Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi
kekurangan saat boiler beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada pipa
boiler.
Bagian-bagian dari steam
drum terdiri dari : feed pipe, chemical feed pipe, sampling pipe, baffle pipe,
sparator, scrubber, dryer, dan dry box. Level air dari drum harus selalu dijaga
agar selalu tetap setengah dari tinggi drum. Sehingga banyaknya air pengisi
yang masuk ke steam drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan
drum, supaya level air tetap konstan. Batas maksimum dan minimum level air
dalam steam drum adalah -250 mm s/d 250 mm dari titik 0 ( setengah tinggi drum
). Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika
level air di dalam drum terlalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating
pada pipa boiler, sedangkan bila level air dalam drum terlalu tinggi,
kemungkinan butir-butir air terbawa ke turbine dan akan mengakibatkan kerusakan
pada turbine.
2.6
Low temperature superheater
Dari backpass panel,
uap disalurkan ke Low Temperature Superheater (LTS) yang ada di dalam backpass
area, di atas economizer elements. dari LTS uap disalurkan ke Intermediate
Temperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa
superheater-desuperheater, uap dibawa ke High Temperature Superheater (HTS)
elements untuk menjalani proses pemanasan terakhir menjadi superheated steam. ITS
dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakaran batu bara)
bagian atas. Beberapa boiler manufacturers
memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT superheater.
Dari High Temperature
Superheater outlet header, superheated steam dengan temperature 500-600 derajat
C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa main
steam.
2.7 Reheat
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang
keluar dari HP Turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang
temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan
efisiensi sistem secara keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan
pada reheater adalah perpindahan panas konveksi. Perpindahan panas radiasi pada
reheater memberikan efek yang sangat kecil sehingga proses ini biasanya
diabaikan.Temperatur uap masuk reheater adalah 335oC dengan tekanan sebesar
42,8 kg/cm2, sedangkan temperatur keluarnya adalah 541oC dengan tekanan 39
kg/cm2. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakkan IP Turbine, dan setelah
uap keluar dari IP Turbine, langsung digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa
mengalami pemanasan ulang.
Pada PLTU berkapasitas
kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke Low Pressure Turbine
dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar, setelah
memutar HP turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa
cold reheat. Di dalam boiler uap tersebut
mengalami pemanasan kembali di dalam Reheater elements. Reheater elements ini
biasanya terletak di antara furnace area dan backpass area. Setelah mengalami
pemanasan kembali, reheated steam disalurkan ke Intermediate Pressure Turbine
melalui pipa Hot Reheat. Setelah memutar Intermediate dan Low Pressure Turbine,
baru uap keluar ke condenser.
2.8 Water tube boiler
Water Tube Boiler atau Boiler Pipa Air. Water tube
boiler memiliki karakteristik yang hampir sama dengan Fire tube boiler, jika
pada Fire tube boiler itu hanya mampu menyimpan tekanan steam rendah sedangkan
pada Water tube boiler mampu menghasilkan kapasitas dan tekanan steam yang
tinggi. Bukan hanya itu saja karakteristik dari Water tube boiler diantaranya
kurang toleran terhadap kualitas air yang dihasilkan dari plant pengolahan
air. Water tube boiler dirancang dengan kapasitas steam antara
4.500 – 12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi.
Cara Kerja Water Tube Boiler, proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas
yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air tersebut
dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer, kemudian steam yang dihasilkan
terlebih dahulu dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Sampai tekanan dan
temperatur sesuai, melalui tahap secondary superheater dan primary
superheater baru steam dilepaskan ke pipa utama distribusi. Didalam pipa air,
air yang mengalir harus dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang
larut didalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan terhadap tipe ini.
2.9 Wall tube
Dinding boiler terdiri dari
tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran, oleh karena itu disebut dengan
wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air yang akan dididihkan.
Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam (ribbbed tube), dengan
tujuan agar aliran air di dalam wall tube berpusar (turbulen), sehingga
penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta untuk mencegah
terjadinya overheating karena penguapan awal air pada dinding pipa yang
menerima panas radiasi langsung dari ruang pembakaran.
Wall tube mempunyai dua
header pada bagian bawahnya yang berfungsi untuk menyalurkan air dari
downcomers. Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan steam drum dengan
bagian bawah low header. Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace ke
luar melalui wall tube, maka disisi luar dari wall tube dipasang dinding
isolasi yang terbuat dari mineral fiber.
2.10 Superheater
Superheater berfungsi untuk
menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas
panas hasil pembakaran. Uap yang masuk ke Superheater berasal dari steam drum. Superheater
terbagi dua yaitu Primary Superheater dan Secondary Superheater.
a.Primary Superheater
Primary Superheater
berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh yang berasal dari steam drum
menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran.
Temperatur masuk primary superheater adalah 304oC dan temparatur keluarnya
414oC.
b.Secondary Superheater
Secondary Superheater
terletak pada bagian laluan gas yang sangat panas yaitu diatas ruang bakar dan
menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar . Temperatur uap masuk
secondary superheater adalah 414o C dan temperatur keluar sebesar 541oC, dan
tekanan 169 kg / cm2. Uap yang keluar dari secondary superheater kemudian
digunakan untuk memutar HP Turbine.
3.
Siklus Air di Boiler
Siklus air merupakan suatu mata rantai rangkaian siklus
fluida kerja. Boiler mendapat pasokan fluida kerja air dan menghasilkan uap
untuk dialirkan ke turbin. Air sebagai fluida kerja diisikan ke boiler
menggunakan pompa air pengisi dengan melalui economiser dan
ditampung didalam steam drum.
Peralatan yang dilalui dalam siklus air adalah drum
boiler, down comer, header bawah (bottom header), dan riser. Siklus
air di steam drum adalah, air dari drum turun
melalui pipa-pipa down comer ke header bawah (bottom header).
Dari header bawah air didistribusikan ke pipa-pipa pemanas (riser)
yang tersusun membentuk dinding ruang bakar boiler. Didalam riser air
mengalami pemanasan dan naik ke drum kembali akibat perbedaan
temperatur.
Perpindahan panas dari api (flue gas) ke air di
dalam pipa-pipa boiler terjadi secara radiasi, konveksi dan konduksi. Akibat
pemanasan selain temperatur naik hingga mendidih juga terjadi sirkulasi air
secara alami, yakni dari drum turun melalui down comer ke headerbawah
dan naik kembali ke drum melalui pipa-pipa riser.
Adanya sirkulasi ini sangat diperlukan agar terjadi pendinginan terhadap
pipa-pipa pemanas dan mempercepat proses perpindahan panas. Kecepatan sirkulasi
akan berpengaruh terhadap produksi uap dan kenaikan tekanan serta
temperaturnya. Selain sirkulasi alami, juga dikenal sirkulasi paksa (forced
circulation). Untuk sirkulasi jenis ini digunakan sebuah pompa sirkulasi (circulation pump).
Umumnya pompa sirkulasi mempunyai laju sirkulasi sekitar 1,7, artinya jumlah
air yang disirkulasikan 1,7 kali kapasitas penguapan.
4.
Prinsip Kerja Boiler pada PLTU
Pada pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU), boiler memegang peranan penting sebagai tempat mengubah air
dari fase cair ke fase uap yang bertekanan lebih tinggi dari 1 atm dengan cara
memanfaatkan panas. Salah satu jenis boiler adalah Circulating
Fluidized Bed Combustion Boilers(CFBC). Pembakaran dengan fluidized
bed (FBC) memiliki beberapa keunggulan : rancangan boiler yang kompak,
fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan
berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SOx dan NOx (UNEP,2006).
Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, sekam padi,
bagas & limbah pertanian lainnya. Boiler fluidized bedmemiliki
kisaran kapasitas antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam. Bila udara atau
gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan ke atas melalui bed partikel
padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan
terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya
berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi
dalam aliran udara – bed tersebut disebut “fluidized”.
Dengan kenaikan kecepatan
udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi yang kuat,
pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat
menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida – “bed gelembung
fluida/ bubbling fluidized bed”.
Jika partikel pasir dalam
keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke temperatur nyala batubara, dan
batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar
dengan cepat dan bed mencapai temperatur yang seragam. Pembakaran dengan fluidized
bed (FBC) berlangsung pada temperatur sekitar 840oC hingga
950oC. Karena temperatur ini jauh berada dibawah temperatur fusi
abu, maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat
dihindari. Temperatur pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan
tingginya koefisien perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat
dalam fluidized bed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed
melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai
diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini
menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam
jalur gas. Gambar 2.1 menunjukkan skema boiler jenis Circulating
Fluidized Bed Combustion Boilers dengan menggunakan bahan bakar dari
batu bara.
Sisitem
boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam,dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem perpipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran kran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan.peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
5. Evaluasi Kinerja
Boiler
Parameter
kinerja boiler, seperti jumlah steam yang dihasilkan, jumlah bahan bakar yang
dibutuhkan, jumlah udara yang diperlukan dan entalpi steam yang dihasilkan.
Meskipun untuk boiler yang baru, alasan seperti buruknya kualitas bahan bakar
dan kualitas air dapat mengakibatkan buruknya kinerja boiler. Neraca panas
dapat membantu dalam mengindetifikasi kehilangan panas yang dapat atau tidak
dapat dihindari. Uji efisiensi boiler dapat membantu dalam menemukan
penyimpangan efisiensi boiler dan efisiensi terbaik dan terget area permasalahan
untuk tindakan perbaikan. Pengujian boiler dapat membantu dalam menemukan penyimpangan
efisiensi boiler dan efisiensi terbaik. Di dalam pengujian boiler, hal yang
harus diperhatikan yaitu :
6. Turbin
Turbin
uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap menjadi
energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi
reduksi, dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada
jenis mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang
seperti pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi.
Pada proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam
bentuk putaran poros dilakukan dengan berbagai cara.
Dimana
energi fluida kerja dipergunakan langsung untuk memutar roda/poros turbin. Pada
turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerakan
rotasi. Bagian turbin yang berputar biasa disebut dengan istilah rotor/roda/poros
turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak berputar dinamai dengan istilah
stator. Roda turbin terletak di dalam rumah turbin dan roda turbin memutar
poros daya yang digerakkannya atau memutar bebannya yaitu generator. Di dalam
turbin, fluida kerja mengalami ekspansi yaitu proses penurunan tekanan dan
mengalir secara kontinu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang
mengalir di dalamnya, apabila fluida kerjanya berupa uap maka turbin tersebut
disebut dengan turbin uap. Pada dasarnya turbin uap terdiri dari dua bagian
utama, yaitu stator dan rotor yang merupakan komponen utama pada turbin
kemudian di tambah komponen lainnya yang meliputi pendukunnya seperti bantalan,
kopling dan sistem bantu lainnya agar kerja turbin dapat lebih baik. Sebuah
turbin uap memanfaatkan energi kinetik dari fluida kerjanya yang bertambah
akibat penambahan energi termal.
Turbin
uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial menjadi energi kinetik
dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan bantuan elemen lain,
dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Tergantung dari jenis mekanisme
yang digerakkan turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang industri,
seperti untuk pembangkit listrik. Turbin uap digunakan sebagai penggerak mula
PLTU, seperti untuk menggerakkan pompa, compressor dan lain-lain. Jika di
bandingkan dengan penggerak generator listrik yang lain, turbin uap mempunyai
kelebihan lain antara lain:
-
Penggunaan panas yang lebih baik.
-
Pengontrolan putaran yang lebih mudah
-
Tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik
-
Uap bekasnya dapat digunakan kembali untuk proses.
Siklus
yang terjadi pada turbin uap adalah siklus Rankine, yaitu berupa siklus tertutup,
dimana uap bekas dari turbin di manfaatkan lagi dengan cara mendinginkanya
kembali di kondensor, kemudian dialirkan lagi di pompa dan seterusnya sehingga
merupakan siklus tertutup. Secara umum turbin uap dapat digolongkan menjadi
tiga macam yaitu turbin impuls, reaksi dan gabungan. Penggolongan ini
berdasarkan cara mendapatkan perubahan energi potensial menjadi energi kinetik
dari semburan uapnya. Adapun turbin impuls mengubah energi potensial uapnya
menjadi energi kinetik didalam nosel (yang dibentuk oleh sudu-sudu diam yang
berdekatan). Nosel diarahkan kepada sudu gerak. Didalam sudu-sudu gerak, energi
kinetik diubah menjadi energi mekanis. Energi potensial uap berupa ekspansi
uap, yang diperoleh dari perubahan tekanan awal hingga tekanan akhirnya di
dalam sebuah nosel atau dalam satu grup nosel yang ditempatkan didepan
sudu-sudu cakram yang berputar. Penurunan tekanan uap didalam nosel diikuti
dengan penurunan kandungan kalornya yang terjadi didalam nosel. Hal ini
menyebabkan naiknya kecepatan uap yang keluar dari nosel (energi kinetik).
Kemudian energi kecepatan semburan uap yang keluar dari nosel yang diarahkan
kepada sudu gerak (sudu-sudu cakram yang berputar) memberikan gaya impuls
pada-pada sudu gerak sehingga menyebabkan sudu-sudu gerak berputar (melakukan
kerja mekanis).
Atau
bisa dapahami secara sederhana pronsip kerja dari turbin impuls yaitu turbin
yang proses ekspansi lengkap uapnya hanya terjadi pada kanal diam (nosel) saja,
dan energi kecepatan diubah menjadi kerja mekanis pada sudu-sudu turbin. Kecepatan
uap yang keluar dari turbin jenis ini bisa mencapai 1200/detik. Turbin jenis
ini pertama kali dibuat oleh de Laval, yang mana turbin ini mampu beroperasi pada
putaran 30.000rpm. Pada aplikasinya turbin impuls ini dilengkapi dengan roda gigi
reduksi untuk memindahkan momen putar ke mekanisme yang akan digerakkan seperti
generator listrik.
Turbin
reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluan-laluan
sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu
gerak (sudu-sudu cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan
kandungan kalor pada semua tingkat sehingga terdistribusi secara seragam.
Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan untuk kepentingan industri. Kecepatan
uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan nekatingkat) lebih rendah yaitu
sekitar 100 – 200 m/detik.
7.
Generator
Generator
listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini
dikenal sebagai pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak
kesamaan, tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah sirkuit
listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di dalam
kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang menciptakan
aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa
berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin
maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi
surya atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik
yang lain.
Konversi
energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk
listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (alternator) merupakan
jenis mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tegangan bolak-balik
dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi mekanis diperoleh
dari putaran rotor yang digerakkan oleh penggerak mula (prime mover), sedangkan
energi listrik diperoleh dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada
kumparan stator dan rotornya. Generator sinkron dengan definisi sinkronnya,
mempunyai makna bahwa frekuensi listrik yang dihasilkannya sinkron dengan
putaran mekanis generator tersebut. Rotor generator sinkron yang diputar dengan
penggerak mula (prime mover) yang terdiri dari belitan medan dengan suplai arus
searah akan menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan dan arah putar
yang sama dengan putaran rotor tersebut. Generator sinkron sering kita jumpai
pada pusat-pusat pembangkit tenaga listrik (dengan kapasitas yang relatif
besar). Misalnya, pada PLTA, PLTU, PLTD dan lain-lain. Selain generator dengan
kapasitas besar, kita mengenal juga generator dengan kapasitas yang relatif
kecil, misalnya generator yang digunakan untuk penerangan darurat yang sering
disebut Generator Set atau generator cadangan.
8.
Siklus Termodinamika
8.1 Siklus rankine
Siklus
Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas
yang disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan
air sebagai fluida bergerak. Pada steam boiler, ini akan menjadi reversible
tekanan konstan pada proses pemanasan air untuk menjadi uap air, lalu pada
turbin proses ideal akan menjadi reversible. ekspansi adiabatik dari uap, pada
kondenser akan menjadi reversible tekanan konstan dari panas uap kondensasi
yang masih saturated liquid dan pada proses ideal dari pompa akan terjadi
reversible kompresi adiabatik pada cairan akhir dengan mengetahui tekanannya.
Ini adalah siklus reversible, yaitu keempat proses tersebut terjadi secara
ideal yang biasa disebut Siklus Rankine. Salah satu peralatan yang sangat
penting di dalam suatu pembangkit tenaga listrik adalah Boiler (Steam
Generator) atau yang biasanya disebut ketel uap. Alat ini merupakan alat
penukar kalor, dimana energi panas yang dihasilkan dari pembakaran diubah
menjadi energi potensial yang berupa uap. Uap yang mempunyai tekanan dan
temperatur tinggi inilah yang nantinya digunakan sebagai media penggerak utama
turbin uap. Energi panas diperoleh dengan jalan pembakaran bahan bakar di ruang
bakar.
Sistem
boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar.
Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan
kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan
perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam
boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada
keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan
alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan
untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan.
Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan
bakar yang digunakan pada sistem.
8.2 Siklus rankine
ideal
Siklus
ideal yang mendasari siklus kerja dari suatu pembangkit daya uap adalah siklus
rankine. Siklus rankine berbeda dengan siklus – siklus udara ditinjau dari
fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase selama siklus pada saat evaporasi
dan kondensasi. Perbedaan lainnya secara termodinamika siklus uap dibandingkan
dengan siklus gas adalah bahwa perpindahan kalor pada siklus uap dapat terjadi
secara isothermal. Proses perpindahan kalor yang sama dengan proses perpindahan
kalor pada siklus carnot dapat dicapai pada daerah uap basah, perubahan entalpi
fluida kerja akan menhasilkan penguapan atau kondensasi, tetapi tidak pada
perubahan temperature. Temperature hanya diatur oleh tekanan uap fluida. Kerja
pompa pada siklus rankine untuk menaikkan tekanan fluida kerja dalam fase cair
akan jauh lebih kecil dibandingkan dengan pemampatan untuk campuran uap dalam
tekanan yang sama pada siklus carnot.
Siklus
rankine ideal terdiri dari 4 tahapan proses:
1-2
kompresi isentropic dengan pompa.
2-3
penambahan panas dalam boiler secara isobar
3-4
ekspansi isentropic pada turbin
4-1
pelepasan panas pada condenser secara isobar dan isothermal
Air
masuk pompa pada kondisi 1 sebagai cairan jenuh (saturated liquid) dan
dikompresi sampai tekanan operasi boiler. Temperature air akan meningkat selama kompresi isentropic karena menurunnya volume spesifik
air. Air memasuki boiler sebagai cairan terkompresi (compressed liquid) pada kondisi 2
dan akan menjadi uap superheated pada kondisi 3. Dimana panas diberikan oleh
boiler ke ar pada tekanan yang tetap. Boiler dan seluruh bagian yang dihasilkan
steam ini disebut sebagai steam generator. Uap superheated pada kondisi 3
kemudian akan memauki turbin untuk diekspansi secara isentropic dan akan
menghasilkan kerja untuk memutar shaft yang terhubung dengan generator listrik
sehingga dapat dihasilkan listrik. Tekanan dan temperatur dari steam akan turun
selama proses ini menuju keadan 4 steam akan masuk kondensor dan biasnya sudah
berupa uap jenuh. Stem ini akan dicairkan pada tekanan konstan didalam
condenser dan akan meninggalkan kondensor sebagai cair jenuh yang akan masuk
pompa untuk melengkapi siklus ini.
9.
Neraca Panas
Proses
pembakaran dalam boiler dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir energi.
Diagram ini menggambarkan secara grafis tentang bagaimana energi masuk dari
bahan bakar diubah menjadi aliran energi dengan berbagai kegunaan dan menjadi
aliran kehilangan panas dan energi. Panah tebal menunjukkan jumlah energi yang
terkandung dalam aliran masing-masing.
9.1 Metode langsung
dengan menghitung input (bahan bakar) dan output (steam)
Dikenal
juga sebagai metode input-output karena kenyataan bahwa metode ini hanya
memerlukan keluaan/output steam dan panas masuk/input (bahan bakar) untuk
evaluasi efisiensi.
Parameter
yang digunakan untuk perhitungan efisiensi boiler dengan metode langsung adalah
:
-
Jumlah steam yang dihasilkan per jam (Kg/jam)
-
Jumlah bahan bakar yang digunakan per jam dalam (Kg/jam)
-
Tekanan kerja (Kg/cm2) dan suhu panas (oC)
-
Suhu air umpan (oC)
-
Jenis bahan bakar dan nilai panas kotor bahan bakar (Kkal/Kg)
Keuntungan
metode langsung :
-
Pekerja pabrik dapat dengan cepat mengevaluasi efisiensi boiler
-
Memerlukan sedikit parameter untuk perhitungan
-
Memerlukan sedikit instrumen untuk pemantauan
-
Mudah membandingkan rasio penguapan dengan data benchmark
9.2 Metode tidak
langsung dengan menggunaan efisiensi boiler
Standar
acuan untuk uji boiler di tempat dengan menggunakan metode tidak langsung
adalah British Standard, BS 845:1987 dan USA Standard ASME PTC-4-1 Power Test
Code Steam Generating Units. Metode tidak langsung juga dikenal dengan metode
kehilangan panas. Efisiensi dapat dihitung dengan mengurangkan bagian
kehilangan panas dari 100 sebagai berikut :
Dimana
kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan
oleh:
-
Gas cerobong yang kering
-
Penguapan air yang terbentuk karena H2 dalam bahan bakar
-
Penguapan kadar air dalam bahan bakar
-
Adanya kadar air dalam udara pembakaran
-
Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang/fly ash
-
Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu bawah/ bottom ash
-
Radiasi dan kehilangan lain yang tidak terhitung
Kehilangan
yang diakibatkan oleh kadar air dalam bahan bakar dan yang disebabkan oleh
pembakaran hidrogen tergantung pada bahan bakar, dan tidak dapat dikendalikan
oleh perancangan. Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi boiler
dengan menggunakan
metode
tidak langsung adalah
1.
Analisis ultimate bahan bakar (H2, O2, s, c, kadar air, kadar abu)
2.
Persentase oksigen dan CO2 dalam gas buang
3.
Suhu gas buang dalam 0C (Tf)
4.
Suhu ambien dalam 0C (Ta) dan kelembaban udara dalam Kg/Kg udara kering
5.
GCV bahan bakar dalam Kkal/Kg
6.
Persentase bahan yang dapat terbakar dalam abu (untuk bahan bakar padat)
7.
GCV abu dalam Kkal/Kg (untuk bahan bakar padat)
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.pengurangan biaya yang dijalankan
BalasHapusHarga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem